Berdasarkan total keseluruhan, ada 75 kasus positif COVID-19 pada tahun 2025. Dua kasus tercatat pada minggu ke-22.
MB.1.1 dan KP.2.18 adalah subvarian COVID-19 yang saat ini tersebar di Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menemukan varian "Nimbus" atau NB.1.8.1, yang baru-baru ini menjadi perhatian karena dimasukkan ke dalam daftar varian yang diawasi (VUM).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Aji Muhawarman, mengatakan kepada detikcom pada Selasa (10/6/2025), "Secara umum (keduanya) memiliki karakteristik yang sama dengan JN.1 (penilaian risiko rendah)."
Selain itu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa jumlah kasus COVID-19 di Indonesia telah menurun dengan sedikit.
Ada peningkatan kasus COVID di negara-negara ASEAN, dan kita sendiri juga mengalami peningkatan. Saat ditemui di acara RSHS Bandung, dia memberi tahu orang-orang untuk tetap waspada dan segera melakukan tes batuk, seperti dikutip dari detikJabar, Rabu (10/6).
Meskipun demikian, ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir karena varian COVID-19 saat ini relatif lemah dan kasusnya masih di bawah 1%. Dia juga menyarankan agar orang yang mengalami gejala batuk segera menjalani tes.
"Masih kecil sekali, masih di bawah 1%, ada peningkatan memang." Pungkasnya