MediaJurnalis — Nama Anies Baswedan kembali mencuat dalam arena politik nasional, kali ini disebut dalam Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2025 yang berlangsung di Gedung Graha Saba Buana, Solo, pada Sabtu, 19 Juli 2025.
Penyebutan nama Anies bukan tanpa konteks. Jeffrie Geovanie, Ketua Dewan Pendiri PSI, mengungkapkan kisah awal pendirian partai dan keterlibatan tokoh-tokoh intelektual muda di baliknya. Dalam pidatonya, ia menyebut Raja Juli Antoni, rekan seperjuangan di masa awal PSI yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PSI sekaligus Menteri Kehutanan RI di Kabinet Presiden Prabowo Subianto.
Jeffrie: Raja Juli Lebih Keren dari Anies?
Dalam pidato yang bernuansa nostalgia sekaligus strategis, Jeffrie menyinggung latar belakang Raja Juli yang baru menyelesaikan gelar Ph.D dari Australia ketika mendirikan PSI sepuluh tahun lalu. Saat itu, Raja Juli juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif The Indonesian Institute (TII), lembaga riset yang didirikan oleh Jeffrie sendiri.
Menariknya, Jeffrie menyelipkan nama Anies Baswedan yang pernah menjabat sebagai Direktur Riset TII pada tahun 2004.
“Tempat ini kira-kira 10 tahun sebelumnya, Direktur Riset-nya namanya Anies Baswedan,” ucap Jeffrie, disambut tepuk tangan hadirin.
Ia lalu menyampaikan perbandingan karier keduanya secara eksplisit.
“Jadi Bro Menteri kita ini (Raja Juli Antoni) jauh lebih keren lagi. Dia Direktur Eksekutif-nya 10 tahun setelah Anies Baswedan,” lanjut Jeffrie.
“Karena yang 10 tahun sebelumnya (Anies) bisa menjadi Gubernur DKI, bisa menjadi salah satu kontestan calon presiden.”
Sorotan Politik & Simbol Pesan PSI
Pernyataan Jeffrie tampaknya ingin menunjukkan bahwa kader-kader PSI memiliki rekam jejak yang tak kalah mengesankan dari tokoh nasional seperti Anies Baswedan. Walau disebut “biasa-biasa saja” ketika menjabat sebagai Menteri Kehutanan, Jeffrie justru menekankan bahwa capaian Raja Juli jauh lebih berarti dalam konteks PSI.
Momen penyebutan nama Anies juga disambut tepuk tangan spontan dari para peserta kongres, menunjukkan nama Anies masih memiliki resonansi politik yang kuat—bahkan di lingkungan PSI yang selama ini dikenal vokal terhadap mantan Gubernur DKI tersebut.
Ketatnya Persaingan Caketum PSI
Kongres PSI kali ini juga menjadi ajang adu strategi dan pengaruh dalam pemilihan Ketua Umum (Ketum). Setidaknya tiga kandidat disebut akan meramaikan bursa, salah satunya adalah Kaesang Pangarep, yang duduk berdekatan dengan Raja Juli Antoni dalam acara.
Munculnya nama Anies dalam forum ini mengisyaratkan bahwa rekam jejak intelektual dan birokratis masih menjadi nilai tawar penting dalam dunia perpolitikan Indonesia—baik sebagai simbol pembeda maupun acuan persaingan internal.
Kehadiran Raja Juli Antoni dan penyebutan Anies Baswedan di Kongres PSI 2025 menjadi momen politis yang sarat pesan. Di balik sorakan dan tepuk tangan, tersirat narasi perbandingan, strategi identitas, hingga proyeksi masa depan PSI di kancah nasional.