Notification

×

Iklan

Iklan

Remaja yang Diduga Terlibat dalam Penyebaran Konten ISIS Ditangkap oleh Densus 88

26 Mei 2025 | Mei 26, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-26T02:12:30Z



MediaJurnalis-Di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, seseorang yang diduga terlibat dalam kelompok teroris telah ditangkap oleh Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror. Sangat menyedihkan bahwa pelaku berinisial MAS masih remaja berusia 18 tahun.


Pada hari Sabtu, 24 Mei, pukul 17.20 WITA, MAS ditangkap di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Pelaku diketahui aktif menyebarkan propaganda dan ajakan untuk aksi teror melalui media sosial.


Polisi mengungkap peran remaja MAS, yang diduga terlibat dalam tindakan terorisme. Pelaku mengajak untuk pengeboman di tempat ibadah melalui media sosial.

PPID Densus 88 AT Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana memberi tahu wartawan, Minggu (25/5), bahwa terduga adalah MAS (18 tahun) aktif dalam kanal komunikasi digital yang menyebarkan konten yang berkaitan dengan ideologi ISIS, termasuk ajakan untuk melakukan pengeboman terhadap tempat ibadah.

Barang bukti yang diambil polisi termasuk sepeda motor Honda Blade dan ponsel Oppo A3X yang diduga digunakan untuk komunikasi dan penyebaran konten terorisme. Saat ini, MAS disimpan untuk proses interogasi dan pengembangan penyidikan.

Dia menambahkan, "Tim Densus 88 berkomitmen untuk terus memberantas jaringan terorisme, termasuk mereka yang memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana penyebaran ideologi radikal."

Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa MAS mengelola dan aktif mengirimkan berbagai postingan, termasuk tulisan, gambar, video, dan rekaman suara, yang berisi propaganda Daulah Islamiyah (ISIS). Grup WhatsApp ini didirikan sejak Desember 2024.

AKBP Mayndra Eka Wardhana menyatakan, "Nomor telepon yang digunakan oleh MAS teridentifikasi sebagai pengelola utama kanal tersebut."

Pelaku didakwa aktif menyebarkan propaganda dan ajakan teror melalui media sosial saat berbicara tentang aksi bom bunuh diri.

Selain itu, dia menambahkan, "Dalam kanal tersebut, terdapat diskusi tentang hukum penggunaan bom bunuh diri dalam konteks perang yang mencerminkan ajaran ekstremis ISIS."

Mas, remaja yang diduga terlibat dalam tindakan terorisme, diungkapkan oleh pihak keluarga. Ternyata MAS adalah seorang hafiz yang aktif dalam membangun santri dan mengajar mengaji di pesantren.
Menurut ibu MAS, SH, anaknya sudah mondok dan fokus menghafal Al-Qur'an sejak kecil. Menurut SH, MAS sebelumnya pergi ke Pondok Pesantren Assunnah Parapa di Takalar sebelum pindah ke RHB di Kabupaten Gowa.

"Setelah selesai SD, saya dimasukkan ke Pondok Pesantren Assunnah Parapa. Setelah itu, saya kasih pindah ke Rumah Hafiz Gratis (RHB). Dia memang di sana (RHB) khusus menghafal," kata SH saat ditemui di rumahnya di Gowa, Minggu (25/5).

SH mengungkapkan bahwa MAS kini telah menyelesaikan studinya di RHB Gowa dan masih mengajar siswa RHB sambil mempersiapkan untuk melanjutkan studinya di universitas.
Dia mengatakan, "Dia membina, dia kasih mengaji anak-anak pondoknya."

Menurut SH, dia sangat terkejut saat mengetahui bahwa anaknya ditangkap oleh Densus 88 saat dia hendak membeli air galon pada Sabtu (24/5) menjelang Magrib.


×
Berita Terbaru Update