Notification

×

Iklan

Iklan

Peningkatan Kasus COVID-19 di seluruh dunia

05 Juni 2025 | Juni 05, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-05T04:43:47Z

 



MediaJurnalis-Presiden Prabowo Subianto menerima laporan pada Rabu, 3 Juni 2025, dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan Jakarta tentang peningkatan kasus Covid-19.

Dalam pertemuan yang diadakan pada 3 Juni, Budi Gunadi melaporkan perkembangan dari berbagai masalah kesehatan nasional, mulai dari situasi COVID-19 hingga program cek kesehatan gratis. Dia membenarkan bahwa ada peningkatan kasus COVID-19, tetapi dia tidak menyebutkan berapa banyak atau di mana. Budi menasihati orang-orang untuk tidak panik.

“Tapi ini adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan, jadi jangan terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat enggak panik,” kata Budi pada Selasa, 3 Juni 2025, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Menurut Tjandra Yoga Aditama, Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), laporan peningkatan kasus Covid-19 muncul setelah World Health Organization (WHO) merilis Diseases Outbreak News (DONs), yang menggambarkan kondisi global.

Tjandra menjelaskan tujuh poin yang dikemukakan WHO dalam laporan DON mereka. Pertama, sejak pertengahan Februari 2025, ada peningkatan kasus COVID-19 di seluruh dunia.

Kedua, tingkat aktifitas SARS-CoV-2 meningkat di seluruh dunia, dengan tingkat kepositifan tes mencapai 11%.

Pada Kamis, 5 Juni 2025, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara 2018-2020 mengatakan kepada Tempo, "Angka yang sudah lama tidak pernah setinggi ini, terakhir adalah pada bulan Juli 2024."

Ketiga, Tjandra mengatakan bahwa peningkatan ini terutama terjadi di tiga wilayah WHO: Mediterania Utara, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat, di mana Indonesia berada.
 
Keempat, Tjandra menyatakan bahwa varian telah berubah sejak awal tahun 2025. Menurut Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, varian LP.8.1 telah menurun, dan ada peningkatan varian NB.1.8.1, yang diklasifikasikan sebagai Varian Di bawah Pengawasan (VUM) oleh WHO. Angka infeksi varian ini mencapai 10,7% di seluruh dunia.

"Kami belum menemukan informasi tentang varian ini di negara kami," katanya.

Kelima, WHO mengatakan bahwa negara-negara harus menggunakan pendekatan yang didasarkan pada risiko dan terintegrasi untuk menangani COVID-19 di negaranya. Keenam, WHO mengatakan bahwa vaksinasi harus menjadi bagian dari program penanggulangan COVID-19 yang menyeluruh atau program pengendalian COVID-19 yang menyeluruh.

Adjunct Professor dari Griffith University menyatakan, “Terakhir, WHO juga menyatakan bahwa vaksinasi tetap merupakan intervensi penting untuk mencegah penyakit berat dan kematian akibat Covid-19, khususnya pada kelompok risiko tinggi.”

×
Berita Terbaru Update