MediaJurnalis — Cuaca ekstrem kembali mengintai sejumlah wilayah Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini untuk Senin, 14 Juli 2025, dengan prediksi hujan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat berdampak pada banjir, tanah longsor, hingga angin kencang di berbagai daerah.
BMKG membagi level peringatan cuaca menjadi tiga kategori, yaitu Waspada, Siaga, dan Awas, tergantung pada potensi dan dampak hujan. Level waspada dikeluarkan untuk sebagian besar provinsi, sementara dua wilayah diperkirakan mengalami hujan dengan intensitas sangat lebat, yakni Aceh dan Maluku.
Berikut daftar wilayah dengan peringatan dini hujan sedang hingga lebat:
-
Sumatra Utara
-
Sumatra Barat
-
Riau
-
Kepulauan Riau
-
Jambi
-
Sumatra Selatan
-
Kepulauan Bangka Belitung
-
Bengkulu
-
Banten
-
DKI Jakarta
-
Jawa Barat
-
Jawa Timur
-
Nusa Tenggara Barat
-
Nusa Tenggara Timur
-
Kalimantan Barat
-
Kalimantan Tengah
-
Kalimantan Timur
-
Kalimantan Utara
-
Sulawesi Selatan
-
Sulawesi Tengah
-
Sulawesi Tenggara
-
Sulawesi Barat
-
Maluku Utara
-
Papua Barat Daya
-
Papua Barat
-
Papua Pegunungan
-
Papua
-
Papua Selatan
Sementara itu, Aceh dan Maluku berada dalam kategori potensi hujan lebat hingga sangat lebat, yang memerlukan perhatian lebih dalam hal kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.
Angin Kencang Juga Mengancam
Tak hanya hujan, BMKG juga mencatat potensi angin kencang yang dapat memicu kerusakan ringan hingga sedang, terutama pada wilayah:
-
Aceh
-
Bali
-
Banten
-
Jawa Barat
-
Jawa Timur
-
Maluku
-
Nusa Tenggara Barat
-
Nusa Tenggara Timur
-
Sulawesi Tenggara
BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak lengah dan selalu memperbarui informasi cuaca melalui kanal resmi seperti laman www.bmkg.go.id atau aplikasi infoBMKG. Langkah-langkah antisipatif dan kesiapsiagaan sangat diperlukan terutama bagi daerah-daerah rawan banjir dan tanah longsor.
"Kesiapsiagaan adalah kunci untuk beradaptasi terhadap prediksi bencana hidrometeorologi dan cuaca ekstrem," tegas pernyataan resmi BMKG.
Dengan meningkatnya intensitas hujan di musim transisi seperti saat ini, peran aktif masyarakat dalam mengakses informasi, mengamankan lingkungan sekitar, serta mengikuti imbauan pemerintah menjadi sangat krusial guna menghindari dampak buruk bencana.